
Suarapendidikan.com, Jombang – Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Jombang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Hariono melalui Staf Pengelola Program Masruroh mengatakan pada 2019 pihaknya menemukan 186 kasus penderita HIV.
“Pada 2018 sebanyak 173 kasus, dan pada 2019 sebanyak 186. Jumlahnya memang meningkat, dari jumlah ini 32 pasien berarti dari luar Jombang tapi temuannya di Jombang.” ujarnya saat ditemui Senin 2 Desember 2019.
Setiap kali pihaknya menemukan pasien HIV/AIDS, lanjut Masruroh, puskesmas akan merujuk untuk pemeriksaan CD4 atau sel darah putih. Setelah itu, akan dilakukan rujukan ke layanan Care Support and Treatment Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang atau rumah sakit swasta yang bekerjasama untuk mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
“Kami akan menawarkan kepada pasien tersebut, apakah mau dilakukan pendampingan dengan para kader terlatih atau LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Subandriyah mengatakan jumlah penderita HIV meningkat di Jombang karena pendataan yang dilakukan pemerintah lebih baik. Menurut dia, penderita HIV seperti gunung es.
“Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk melakukan sosialisasi,kami juga lakukan mobile test ke beberapa populasi kunci, dan juga ke Lapas Jombang. Kita juga tawarkan tes HIV ke calon pengantin di Jombang. Untuk tesnya, semua puskesmas dan 6 rumah sakit di Jombang sudah bisa.” ujar Subandriyah
Subandriyah meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan cap buruk kepada penderita HIV. “Masyarakat tidak perlu takut. Jangan menerima mitos yang menyebutkan bahwa HIV mudah menular. HIV itu menular lewat hubungan, dan antardarah,” jelasnya
Ia meminta masyarakat merangkul penderita HIV, dan terus melakukan sosialisasi bahayanya hubungan seks bebas dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik.
“Karena pada prinsipnya kalau kita hidup dengan memegang nilai moral dan agama, InsyaAllah kita tidak akan tertular,” pungkasnya.